- Baris : kumpulan elemen atau unsur yang tersusun secara horizontal
- Kolom : kumpulan elemen atau unsur yang tersusun secara vertikal
Dalam matematika, matriks merupakan susunan bilangan, simbol, atau disebut dengan ekspresi, yang disusun dalam baris & kolom sehingga membentuk bangun persegi. Sebagai contoh, dimensi matriks di bawah ini ialah 2 × 3, karena terdiri dari dua baris dan tiga kolom.
Matriks dapat dikelompokan ke beberapa jenis berdasarkan pada jumalah baris dan kolom serta pola elemen matriksnya sebagai berikut :
1. Matriks Baris dan Matriks Kolom
Matriks baris adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu baris saja. Sedangkan, matriks kolom adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu kolom saja. Contoh:
A = (1 4) atau B = (3 7 9) adalah matriks baris
atau
adalah matriks kolom
2. Matriks Persegi
Matriks yang memiliki jumlah kolom dan baris yang sama disebut matriks persegi. Matriks persegi memiliki ordo n.
Contoh:
adalah matriks persegi berordo 3, atau
adalah matriks persegi berordo 2.
3. Matriks Segitiga Atas dan Segitiga Bawah
Matriks persegi A yang memiliki elemen matriks untuk
atau elemen-elemen matriks dibawah diagonal utama bernilai 0 disebut
matriks segitiga atas. Matriks persegi A yang memiliki elemen matiks
untuk
atau elemen-elemen matriks diatas diagonal utama bernilai 0 disebut matriks segitiga bawah.
Contoh:
adalah matriks segitiga atas,
adalah matriks segitiga bawah.
4. Matriks Diagonal
Matriks persegi A yang memiliki elemen matiks untuk
atau elemen-elemen matriks diluar diagonal utama bernilai 0 disebut matriks diagonal.
Contoh:
atau
5. Matriks Skalar
Matriks diagonal yang memiliki elemen-elemen pada diagonal utamanya bernilai sama disebut matriks skalar.
Contoh:
atau
6. Matriks Indentitas
Matriks identitas merupakan matriks diagonal yang mana seluruh elemen pada diagonal utamanya adalah 1. Matriks identitas pada umunya dinotasikan dengan I. Contoh matriks indentitas seperti berikut :
7. Matriks Simetris
Matriks persegi A yang memiliki elemen matiks baris ke-I sama dengan
elemen matriks kolom ke-j untuk i = j disebut simetris. Atau, dapat
dikatakan elemen sama dengan elemen
.
Contoh:
Dapat dilihat bahwa elemen baris ke-1 sama dengan kolom ke-1, baris ke-2 sama dengan kolom ke-2, dan baris ke-3 sama dengan kolom ke-3.
8. Transpose Matriks
Transpose matriks merupakan perubahan baris menjadi kolom dan sebaliknya. Transpose matriks dari adalah sebuah matriks dengan ukuran (n x m) dan bernotasi AT. Jika matriks A ditanspose, maka baris 1 menjadi kolom 1, baris 2 menjadi kolom 2, dan begitu seterusnya.
Contoh:
ditranspose menjadi
.
Sifat dari transpose matriks: .
Operasi Matriks
Operasi dasar seperti penjumlahan dan perkalian erat sekali berhubungan dengan matriks. Namun, operasi tersebut tidak selalu dapat langsung diterapkan, karena matriks lebih rumit daripada angka.
A. Penjumlahan Matrik
Bagaimana cara menjumlahkan dua atau lebih matriks? Untuk memahami penjumlahan matriks, maka perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel di atas menunjukkan daftar pendapatan dari tiket masuk kebun binatang pada bulan pertama dan bulan kedua yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu dewasa dan anak-anak, pada hari biasa dan hari libur. Jika data di atas disajikan dalam bentuk matriks, maka diperoleh:
Jadi kalian dapat menyelesaikan persoalan ini jauh lebih mudah dibandingkan cara biasa. Untuk lebih jelasnya lihat animasi berikut:
Dari animasi di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
- Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan jika kedua matriks mempunyai ordo yang sama
- Penjumlahan dua matriks dilakukan dengan menjumlahkan elemen-elemen yang bersesuaian. Elemen baris-1 kolom-1 matriks pertama dijumlahkan dengan elemen baris-1 kolom-1 matriks ke-2 dan menjadi elemen baris-1 kolom-1 matriks hasil operasi dan seterusnya.
Secara umum operasi penjumlahan dua matriks adalah :
atau secara umum penjumlahan matriks dapat dinyatakan dengan
Untuk lebih jelasnya coba kalian perhatikan contoh berikut ini!
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat penjumlahan matriks adalah:
Perhatikanlah contoh berikut ini!
Dari contoh di atas elemen-elemen matriks hasil penjumlahan semuanya bernilai nol. Matriks yang semua elemennya bernilai nol disebut matriks nol, sedangkan kedua matriks yang dijumlahkan disebut matriks yang saling berlawanan. Matriks nol umumnya dinotasikan dengan O.
Jika matriks A + B = O maka B berlawanan dengan A, sehingga B = -A dan A = -B Jika matriks B adalah lawan dari matriks A maka semua elemen matriks B yang seletak berlawanan dengan elemen matriks A. |
B. Pengurangan Matriks
Operasi lainnya dalam operasi matriks yaitu pengurangan matriks. Bagaimana cara melakukan pengurangan matriks? Untuk operasi pengurangan dilakukan dengan cara yang sama, bedanya operasi yang digunakan adalah pengurangan. Coba kalian perhatikan animasi berikut ini!
Bagaimana pendapat kalian berdasarkan animasi pengurangan matriks tersebut? Secara umum operasi pengurangan dua matriks adalah:
atau secara umum pengurangan matriks dapat dinyatakan dengan
Operasi pengurangan juga dapat dilakukan dengan menjumlahkan matriks pertama dengan lawan matriks kedua.
A - B = A + (-B)
-B disebut invers jumlah atau lawan matriks B. Matriks O, matriks yang semua elemen bernilai 0 adalah matriks Identitas operasi penjumlahan.
Sehingga berlaku persamaan
Selanjutnya perhatikanlah contoh berikut ini!
Berdasarkan contoh-contoh yang diberikan di atas, apakah sudah jelas cara melakukan operasi pengurangan matriks? Kalian dapat mencari contoh-contoh pengurangan matriks lainnya sebagai bahan latihan!
C. Perkalian Matriks dengan Bilangan Skalar
Apa yang dimaksud dengan perkalian matriks dengan bilangan skalar? Sebelum penjelasan lebih lanjut, untuk memahami kegunaan operasi perkalian matriks dengan bilangan skalar, perhatikan tabel berikut:
Gaji Karyawan Perusahaan Bulan Januari
Jumlah Gaji Karyawan Bulan Januari, Februari, dan Maret
dengan Tidak Ada Perubahan dalam 3 Bulan
sehingga dalam bentuk matriks, menjadi:
Sehingga secara umum perkalian sebuah matriks dengan bilangan skalar adalah mengalikan semua elemen matriks dengan bilangan skalar yang dimaksud
dengan k bilangan skalar atau bilangan konstan
atau dalam bentuk terperinci
Untuk jelasnya perhatikan animasi berikut!
Selanjutnya kalian perhatikan contoh berikut ini!
Contoh:
Dari contoh di atas dapat ditunjukkan bahwa pada perkalian bilangan skalar dengan matriks bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan, secara umum dapat dinyatakan dengan
Sifat-Sifat Operasi Matriks
Catatan : Pada pembahasan sifat-sifat operasi kali ini dapat dilakukan dengan menganggap bahwa ukuran-ukuran matriks yang dioperasikan disesuaikan dengan ketentuan dari setiap operasi.
1. Terhadap Operasi Penjumlahan
Misalkan terdapat matriks dan matriks nol sedemikian rupa sehingga berlaku :
2. Terhadap Operasi Perkalian
Misalkan terdapat matriks matriks nol matriks identitas dan sembarang bilangan bulat yang sedemikian rupa sehingga berlaku :
3. Terhadap Penjumlahan dan Perkalian dengan Skalar
Misalkan terdapat matriks dan sembarang skalar (riil atau kompleks) yang sedemikian rupa sehingga berlaku :
4. Terhadap Operasi Transpose
Misalkan terdapat matriks dan sembarang skalar (riil atau kompleks) yang sedemikian rupa sehingga berlaku :
5. Terhadap Operasi Trace
Misalkan terdapat matriks dan sembarang skalar (riil atau kompleks) dan sembarang bilangan bulat yang sedemikian rupa sehingga berlaku :
CONTOH SOAL MATRIKS