Rabu, 07 Juni 2023

Indonesia dan Kesejahteraan Dunia

Paisal Vieri Eka Tama Simbolon

Kesejahteraan Sosial 2B

11220541000056


Tugas PKN, 07 Juni 2023


Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi. (AFP/Lee Jin-Man)

Headline: Menlu Ajak BRICS Perjuangkan Hak Pembangunan Setiap Negara

Ringkasan:

Jakarta, Indonesia - ​Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan secara virtual pada pertemuan para Menlu negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, RRT, Afrika Selatan) dengan negara-negara mitra di Cape Town, Afrika Selatan (2/6).

Dalam pernyataannya, Menlu mengajak negara-negara BRICS untuk memperjuangkan hak pembangunan setiap negara dan memperkuat multilateralisme.

Menlu menyampaikan bahwa saat ini dunia semakin terbelah ke dalam blok-blok yang saling berlawanan. Tatanan dunia yang berdasarkan peraturan kehilangan makna karena setiap negara mengejar kepentingan pribadi masing-masing. Kerja sama internasional gagal mengatasi tantangan-tantangan global, dan kepercayaan terhadap efektivitas multilateralisme makin surut.

Dia menyampaikan dua hal yang perlu didorong oleh BRICS. Pertama, memperjuangkan hak pembangunan setiap negara. Sejarah mencatat negara berkembang banyak mengalami ketidakadilan ekonomi. Negara-negara Global South berhak untuk menjadi bagian dari rantai pasok global dan bebas dari diskriminasi perdagangan dan perangkap utang. Isu ini juga telah diangkat oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan KTT G7 Outreach di Hiroshima beberapa waktu lalu.

Kedua, memperkuat multilateralisme. Agar dapat berfungsi dengan baik, multilateralisme harus infklusif dan sesuai denga tujuan. Untuk itu, tata kelola global perlu diperkuat dan direformasi.

Dia mengapresiasi inisiatif BRICS membentuk Bank Pembangunan Baru yang menghadirkan perspektif segar dalam sistem keuangan global yang sudah kadaluwarsa. Sebagai penutup, Retno menegaskan multilateralisme hanya dapat berkembang jika semua pihak menghormati hukum internasional secara konsisten tanpa standar ganda sebagai fondasi tatanan global.

Pertemuan ini dihadiri oleh anggota BRICS dan 14 negara undangan, yakni Arab Saudi, Argentina, Bangladesh, Burundi, Komoro, Gabon, Guinea-Bissau, Iran, Kazahstan, Kuba, Mesir, Rep. Demokratik Kongo, Uni Emirat Arab, dan Uruguay. Tahun ini Indonesia telah diundang pada sejumlah pertemuan BRICS di bawah keketuaan Afrika Selatan.​

Tanggapan:


Menurut saya, apa yang disampaikan Menteri Luar Negeri Ibu Retno L. P. Marsudi sangat benar. Bahwa dunia sudah seperti terbagi dan terkotak-kotak. Apabila untuk tujuan positif itu sangat baik. Namun, jika hanya untuk implementasi politik luar negeri akan menimbulkan hal-hal yang tidak seharusnya. Misalnya, konflik Rusia dengan Ukraina. Dampaknya sangat besar, sampai ke banyak negara bukan hanya di negara tersebut dan negara terbagi mendukung dua negara tersebut.

Untuk itu, perlu peran aktif dan kesadaran dari masing-masing negara. Bagaimana pembangunan dan kesejahteraan bisa merata, bukan hanya kepentingan negara masing-masing, tetapi gua seluruh negara didunia. Masyarakat dunia masih banyak yang hidup dibawah tingkat kesejahteraan yang seharusnya. Untuk itu, seluruh negara didunia harus sadar dan bekerja bersama-sama

Sumber Gambar:

Sumber Berita:

https://tunis.kemlu.go.id/portal/id/read/4813/berita/menlu-ajak-brics-perjuangkan-hak-pembangunan-setiap-negara

Tidak ada komentar:

Jakarta dan Hidup Layak

Paisal Vieri Eka Tama Simbolon Kesejahteraan Sosial 2B 11220541000056 Tugas PKN, 28 Juni 2023 Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Pur...